Operasi Otak Sadar

Operasi otak sadar atau dikenal dengan Awake Brain Surgery adalah teknik operasi otak yang mana selama operasi kondisi pasien dalam kondisi sadar. Operasi otak sadar ini dilakukan untuk mengurangi risiko merusak area otak kritis yang mengontrol kemampuan berbicara dan keterampilan lainnya. Sulit untuk menentukan area-area tersebut tepat sebelum operasi. Dengan teknik operasi otak sadar memungkinkan dokter bedah untuk mengetahui dengan tepat bagian otak mana yang mengontrol fungsi-fungsi itu dan menghindarinya.

Sebelum melakukan operasi otak sadar, area di sekitar otak yang bermasalah diuji perannya dalam fungsi otak kritis. Teknik ini disebut pemetaan otak terjaga (Awake Brain Mapping), dilakukan untuk menstimulasi otak. Pasien akan diinstruksikan untuk menjawab pertanyaan (seperti berhitung atau membaca), untuk mengidentifikasi bagian otak mana yang memiliki fungsi penting seperti bahasa atau gerakan tubuh. Operasi otak sadar bisa dilakukan karena tidak ada reseptor rasa sakit di otak itu sendiri. Kulit kepala akan dibius, sehingga tidak akan merasakan operasi atau rasa sakit apa pun.

Sebelum Prosedur Operasi Otak Sadar

Dokter akan menjelaskan tentang risiko dan komplikasi jangka panjang yang mengakibatkan defisit neurologis (seperti mati rasa, kelemahan, atau gangguan bicara), namun komplikasi tersebut jarang terjadi dan terjadi dengan kejadian kurang dari 2-3%. Risiko operasi otak sadar tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi, ukuran, dan jenis masalah otak, serta usia dan kesehatan secara umum. Tujuan operasi otak sadar adalah untuk melindungi daerah otak yang penting dan meminimalkan kemungkinan defisit neurologis. Ada beberapa kemungkinan komplikasi dari operasi otak sadar termasuk yang berikut:

  • Defisit neurologissementara atau permanen
  • Kejang
  • Hematoma
  • Infeksi
  • Stroke

Prosedur Operasi Otak Sadar

Dokter anastesi akan bekerja bersama untuk menentukan jenis anestesi apa yang terbaik/ sesuai, pembiusan dilakukan selama awal dan akhir prosedur, dengan anestesi lokal.

Setelah otak terpapar, dokter anastesi akan membangunkan pasien untuk prosedur pemetaan otak. Ahli bedah saraf  akan mulai merangsang berbagai bagian otak kritis, dengan menerapkan arus listrik kecil ke jaringan di sekitar otak yang bermasalah. Stimulasi listrik pada daerah motorik otak akan menyebabkan otot-otot tertentu berkontraksi, seperti pada kaki atau lengan. Stimulasi daerah sensorik otak akan menghasilkan perasaan menggeliat pada bagian tertentu dari tubuh, seperti wajah atau kaki. Sedangkan stimulasi daerah bahasa otak akan menyebabkan kesalahan bicara atau berhenti berbicara. Dokter akan memantau reaksi pasien sepanjang prosedur, untuk membantu mengidentifikasi dan melindungi daerah-daerah penting otak selama operasi. Untuk melakukannya, dokter dapat mengajukan pertanyaan tertentu seperti menghitung, membaca, atau memberi nama objek dalam gambar.

Sepanjang operasi otak sadar, dokter anastesi akan tetap mengobservasi, berbicara dengan pasien untuk membuat nyaman, dan memastikan tidak kesakitan. Setelah masalah dalam otak  diangkat, dokter anastesi akan membuat pasien untuk kembali tidur untuk prosedur terakhir. Dokter juga menggunakan gambar komputer 3-D yang terperinci dari otak yang diambil sebelum dan selama operasi otak sadar, termasuk MRI intraoperatif dan operasi otak yang dibantu komputer, untuk memandu pengangkatan sebanyak mungkin otak yang bermasalah.

Setelah Prosedur Operasi Otak Sadar

Setelah operasi, dokter akan meminta MRI untuk memastikan bahwa pengangkatan otak sudah akurat. Kadang butuh perawatan intensif untuk sementara waktu setelah operasi otak sadar dan hanya butuh perawatan 2 – 4 hari di rumah sakit. Dan pasien dapat kembali bekerja dan beraktivitas normal dalam enam minggu hingga tiga bulan.

Sumber : mayoclinic

braintumorcenter.ucsf.edu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *