Glioblastoma adalah sejenis kanker yang terbentuk dari sel berbentuk bintang di otak, yang disebut dengan astrosit. Kanker ini biasanya dimulai di serebrum, bagian otak terbesar pada orang dewasa. Glioblastoma termasuk dalam subkelas glioma, yang memiliki subklasifikasi glioma sesuai tipe sel sebagai berikut: glioblastoma, ependimoma, meduloblastoma, oligodendroglioma, dan kista koloid.
Sekitar 1 dari 5 tumor yang dimulai di otak adalah glioblastoma. Laki-laki cenderung lebih banyak daripada perempuan. Kesempatan untuk mendapatkan kanker lebih besar seiring berjalannya usia.
Risiko Glioblastoma
Tumor glioblastoma biasanya seringkali maligna atau ganas. Terdapat 4 stadium tumor, artinya kanker ini dapat berkembang cepat dan menyebar dengan cepat.
Tumor glioblastoma membuat suplai darahnya sendiri, untuk membantu jaringan-jaringan tumor bertumbuh. Mudah bagi jaringan kanker untuk menginvasi jaringan otak yang sehat.
Gejala Glioblastoma
Karena glioblastoma berkembang dengan cepat, tekanan pada otak biasanya adalah gejala pertama. Tergantung di mana letak tumor, maka glioblastoma bisa menyebabkan:
Sakit kepala persisten
Kejang
Muntah
Masalah berpikir
Perubahan mooddan personalitas
Pandangan kabur atau pandangan ganda
Masalah bicara
Pengobatan Glioblastoma
Tujuan pengobatan glioblastoma adalah memperlambat dan mengontrol pertumbuhan tumor dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Terdapat 4 terapi yang seringkali dikombinasi:
Pembedahan adalah terapi pertama. Ahli bedah saraf mencoba untuk mengambil sebanyak mungkin tumor yang ada di otak. Area berisiko tinggi di otak yang terkena tumor kemungkinan besar tidak akan mengalami pengambilan tumor, sehingga tidak semua tumor bisa diambil
Radiasi digunakan untuk membunuh sisa sel tumor di otak setelah pembedahan. Ini juga dapat memperlambat pertumbuhan tumor yang tidak terambil ketika pembedahan
Kemoterapi juga dapat digunakan. Temozolomide adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk glioblastoma. Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping jangka pendek, namun kini kemoterapi tidak sitotoksik.